Detail Berita

Alternatif Jangka Pendek Atasi Krisis Air
Entah hanya untuk sekedar lucu-lucuan atau memang serius, Anggota DPRD Komisi II Aminuddin mengusulkan kepada PDAM menggunakan pawang hujan menyikapi krisis air yang terjadi di Balikpapan belakangan ini.
Hal itu diutarakannya saat rapat dengar pendapat Komisi gabungan II dan III dengan PDAM Balikpapan, warga, dan ahli geologi. Dikatakan Aminuddin, PDAM bisa mengggunakan jasa pawang hujan untuk mengalihkan hujan yang terjadi di tengah kota untuk dipindahkan ke area sekitar waduk Manggar. “PDAM coba siapkan pawang hujan.Pernah kah pak Haidir berpikir soal ini supaya kalau hujan di kota dikirim ke kilo (sekitar waduk). Loh ini usaha pak,” katanya mengusulkan dalam rapat, kemarin.
Dia mengandaikan, makan babi memang diharamkan dalam agama Islam, namun jika keadaan darurat daripada mendatangkan kematian, maka babi itu menjadi halal. “Karena kalau tidak pak, coba lihat hujan yang adakan selalu di kota. Kenapa tidak ada usaha siapkan pawang. Begitu awan mendung itu fungsikan pawang. Usir tuh hujan ke kilo kalau hujan disana dan waduk penuh, semua pelanggan bapak dapat disuplai air,” tandasnya.
Alasan ini disampaikan mengingat saat ini untuk jangka pendek dengan membuat sumur dalam kerap terkendala pada sumber air dalam. Belum lagi sumur bor banyak terisipasir. “Sumur bor resapan kurang, kalau ngak ada resapan air langsung ke laut ya susah juga kita dapatkan air,” ujarnya.
Aminuddin juga mengkritik kebijakan pemerintah kota yang kurang cepat dan terencana dalam pengadaan air baku. Politisi Gerinda bahkan menyebutkan pemerintah mampu membangun gedung bernilai ratusan miliar bahkan triliunan, namun tidak mampu membangun fasiltias dan sarana air yang memang dibutuhkan warga.
“Kalau gedung mungkin tidak dibutuhkan semua masyarakat kota Balikpapan. Nggak semua, hanya orang-orang tertentu yang membutuhkan tapi kalau air selama orang itu hidup mereka butuh. Jangankan manusia, hewan saja butuh air. Harusnya ini jadi perioritas utama pemerintah, tanggungjawab dia untuk atasi krisis air,” kritik Aminuddin.
Dia bahkan mereflesikan RDP tahun-tahun sebelumnya yakni tahun 2014 silam yang persoalan juga serupa. Bahkan Aminuddin menyayangkan ketidakhadiran pemerintah dalam pembahasan mengenai air ini.
” Tapi kembali lagi pada hari kita ulangi lagi kami minta setiap RDP dengan PDAM bahas air tolong libatkan pemerintah karena kewajiban dia menyediakan air baku,”tukasnya.
Dirut PDAM Haidir Effendi hanya tertawa ketika ditanyakan soal usulan penyedian pawang hujan.”Hehe, pawang ini saya nggak ngerti hehehe. Saya nggak ngerti, yang ngerti ilmu pawang pak Aminuddin tadi,” ujarnya dengan tertawa.
Dia mengaku selama ini PDAM tidak menggunakan jasa pawang hujan. “Makanya saya tidak mengerti soal pawang mempawang. Ya kita hitungan rasional saja lah,” tukasnya.
PDAM saat selain memanfaatkan air waduk Manggar secara bergiliran untuk dua IPAM besar, juga mensuplai air kepelanggan dengan memanfaatkan 22 sumur dalam dengan kapasitas 300 liter/detik. (din)
Sumber: Koran Kaltim
Berita Terpopuler

HUT KOTA 117
Ditulis oleh: -22 Januari 2014 - 4630 Lihat

24 Desember, Hasil TKD CPNS 2013 Dapat Dilihat di...
Ditulis oleh: -20 Desember 2013 - 4147 Lihat

Seleksi CPNS Balikpapan Dijamin Bersih
Ditulis oleh: -6 Oktober 2014 - 4122 Lihat

Balikpapan Bangga Kirimkan Atlet Asli Daerah
Ditulis oleh: -7 November 2014 - 3271 Lihat

Keterangan Pelaksanaan Kegiatan dan Pengalihan Aru...
Ditulis oleh: -4 November 2014 - 3166 Lihat

Balikpapan Juara Asean
Ditulis oleh: -5 November 2014 - 3030 Lihat